DANAWARIH NUSANTARA dirintis oleh beberapa orang pemuda berikut:
1. Warih S. Setiawan,
Seorang pria kelahiran Tuban, Jawa Timur (1981) menyelesaikan pendidikan dasar hingga jenjang SMP di kota Bojonegoro, dan menamatkan SMU di kota Tuban. Melanjutkan jenjang S1 pada Universitas Brawijaya, Malang dengan jurusan Teknik Sipil. Pria ini juga menempuh pendidikan informal Pesantren selama kurang lebih 5 tahun di Pesantren Nurul Anwar, Tuban (1.5 tahun) dan Pesantren Al Hikam, Malang (3.5 tahun).
Setelah menyelesaikan kuliah pada awal tahun 2005, Warih memulai karir dengan bekerja pada sebuah perusahaan Building Management di Jakarta sebagai Site Engineer untuk proyek bangunan gedung yang terletak di kawasan SCBD Jakarta. Setelah menyelesaikan tugas di proyek tersebut, Warih mendapat kesempatan untuk bekerja pada perusahaan asal Jepang - Amerika (consortium), untuk proyek pembangunan fasilitas Migas di Papua. Setelah bekerja hampir 1.5 tahun di Papua, pada akhir 2007 dia melanjutkan karir pada perusahaan multinasional lainnya untuk proyek migas/petrokimia di Singapura.
Warih menikah pada tahun 2007 dengan seorang muslimah dari Magelang, Jawa Tengah. Dan saat tulisan ini di-posting, kami sedang menunggu kelahiran anak yang pertama.
2. Jainul Arifin,
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur (1982) menyelesaikan pendidikan dasar hingga tingkat SMU di kota Surabaya, melanjutkan jenjang S1 pada Universitas Brawijaya, Malang jurusan Perikanan. Menempuh pendidikan informal di Pesantren Al Hikam, Malang selama kurang lebih 4 tahun.
Selepas kuliah, Jainul dan Warih memulai merintis Danawarih dengan bidang perikanan, makanan (keripik buah, dodol rumput laut) dan juga aktif di kegiatan LSM. Awal 2006, Jainul membawa Danawarih untuk pindah lokasi rintisan usaha Danawarih dari Malang, menuju Brebes, Jawa Tengah.
Pada pertengahan 2007, Jainul menikah dengan seorang muslimah asal Brebes, Jawa Tengah. Selain merintis Danawarih, Jainul juga menjadi mengabdi dalam kegiatan-kegiatan pendampingan masyarakat Brebes untuk bidang Perikanan.
3. Masroni, Fatur, Abror, Indra, Taufiq, Eko
Nama-nama di atas adalah orang-orang yang memiliki andil dalam perintisan Danawarih, meskipun tidak terlibat secara penuh dan langsung.
Masroni, pria asal Brebes, sarjana Teknik Sipil Unisma, Malang dan pernah belajar di Pesantren Al Hikam, Malang kurang lebih 3.5 tahun.
Fatur, pria asal Kebumen, Jawa Tengah, sarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Malang.
Abror, pria asal Lahat, Sumatra Selatan, lulus diploma Teknik Mesin ITN, Malang dan mengenyam pendidikan pesantren Al Hikam selama kurang lebih 4.5 tahun
Indra, pria asal Mojokerto, Jawa Timur. sarjana Teknik Mesin Uwiga, Malang. Belajar di Pesantren Al Hikam, Malang selama kurang lebih 4 tahun.
Taufiq, pria asal Probolinggo, Jawa Timur, Sarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya, yang saat ini menjadi ustadz di sebuah pesantren besar di Situbondo, Jawa Timur.
Eko, pria asal Ponorogo, Jawa Timur, Sarjana Perikanan Universitas Brawijaya, Malang. Eko aktif dalam kegiatan-kegiatan LSM.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment