Amal shodaqoh memiliki berbagai macam bentuk. Shodaqoh tidak hanya berhubungan dengan uang atau materi, namun bisa berarti menyisihkan waktu, menyumbang tenaga ataupun pikiran. Shodaqoh juga bisa melalui pembukaan lapangan kerja dan menghidupkan lahan kosong atau lahan mati, dan shodaqoh semacam inilah yang menjadi tujuan (untuk saat ini) bagi Danawarih Nusantara.
Dengan membuka investasi yang berbasis pedesaan dan berada di sektor agrobisnis dan agroindustri, Danawarih berusaha membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar dengan mengembangkan usaha yang kompetitif sekaligus profesional dengan berkontribusi dalam roda pereokonomian masyarakat kecil. Secara riil, shodaqoh ini berbentuk kompensasi kerja dari para anggota Danawarih yaitu gaji, tunjangan, bonus dan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup karyawan, bukan hanya sebagai individu dalam kaitannya hubungan pekerjaan, namun lebih dari itu juga sebagai bentuk hubungan harmonis dan penuh rahmat sehingga Danawarih memandang anggotanya sebagai manusia seutuhnya secara ruhaniyah, jasmaniyah maupun dalam konteks kemasyarakatan dan sosial.
Danawarih akan berusaha dalam setiap langkahnya untuk menjadi katalisator terhadap kemajuan masyarakat dengan membawa teknologi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat (sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan) agar lebih dekat dengan lingkungan sosial sekitar. Harapannya adalah Danawarih dapat berperan aktif dalam proses usaha kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Sedangkan dalam kaitannya dengan shodaqoh jariyah, Danawarih lebih cenderung untuk memberikan atau membidani kelahiran yayasan-yayasan atau LSM yang bisa mandiri. Sehingga bantuan dari Danawarih, lebih banyak pada hal-hal yang bersifat produktif daripada konsumtif. Shodaqoh ini berbentuk dana modal bergulir, bantuan manajemen, prasarana ataupun perangkat lunak dari lembaga non-profit tersebut. Sebagai pilot project adalah pendirian yayasan Nurul Arifin, yang akan bergerak di bidang pendidikan dasar dan panti asuhan.
Namun, akan tetap ada alokasi untuk shodaqoh yang bersifat konsumtif seperti sumbangan pembangunan masjid, program bantuan buku, dsb. namun ini adalah prioritas kedua, bahkan kelak dalam pelaksanaannya, bantuan-bantuan tersebut akan diorganisir oleh yayasana-yayasan yang didirikan oleh Danawarih.
Demikian sekelumit tentang shodaqoh oleh Danawarih, semoga bisa bermanfaat dan menjadi inspiras bahwa semua orang bisa memberikan shodaqoh dan bisa memberikan arti dalam kehidupan umat manusia. Amin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment